BANDUNG, MELESAT – Imbas efisiensi yang digulir pemerintah pusat, anggaran Pelatnas yang awalnya mencapai Rp 2,3 triliun, turun 60 persen menjadi Rp 1,1 triliun.
“Artinya dari Rp 2,3 Triliyun menjadi Rp1,1 Triliyun. Imbasnya tentu akan terkena pula ke program NPCI Kota Bandung,” jelas Yadi Sofyan, Ketua National Paralympik Committe Indonesia (NPCI) Kota Bandung saat Rapat Pleno 2025 di Wisma Percasi Jawa Barat Jalan Padjajaran Bandung, Selasa 25 Februari 2025.
Namun demikian, NPCI Kota Bandung tetap melaksanakan program yang telah dirancang sebelumnya.
“Pertama segera melaksanakan Pekan Paralympic Pelajar Kota (Peparpelkot). Ini menjadi seleksi ke Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda). Kita menyiapkan atlet-atlet pelajar disabilitas terbaik. Kita berharap NPCI Kota Bandung menjadi penyumbang atlet terbanyak di Peparpeda Jabar nanti,” tambahnya.
Setelah Peparpelkot dan Peparpeda dilanjut Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas). Dimana atlet-atlet NPCI Kota Bandung diharapkan memberi kontribusi kualitas atlet dari sisi prestasi.
“Saat ini yang paling penting membentuk tim bayangan untuk Peparda 2026. Walau disisi lain persoalan nomor yang dipertandingkan serta tuan rumah penyelenggara belum jelas. Tapi kita tetap persiapkan tim bayangan,” jelas Yadi.
Atlet yang dipersiapkan untuk Peparda berjumlah 200 ditambah 100 pelatih. Mereka akan dibina selama tujuh bulan.
“Kegiatan Internasional pun, NPCI Kota Bandung mempersiapkan atlet-atlet yang biasa tampil di Asean Paragames Bangkok. Walaupun masih menunggu program Nasional. Namun atlet yang bersangkutan tetap mendapat pembinaan. Jadi ketika mendapat panggilan Seleknas, kita akan ikutsertakan mereka,” papar Yadi.
Menyangkut Dana Operasional Pembinan (DOP), atlet Nasional catur tuna netra ini akan mengajukan dari cabor yang bersangkutan. Proses pencairan akan dilakukan dua termin. Joel