BANDUNG, MELESAT – Dua rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik keluarga berisiko stunting (KRS) di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, mendapat perhatian dari Kemendukbangga dan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMU).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji memastikan bakal membangun kembali kedua rumah tersebut.
Rumah pertama yang dikunjungi milik pasangan Roisah dan Aceng yang bekerja sebagai petani kopi di Kampung Cimanggu, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Rumas seluas 60 meter persegi tersebut terdiri atas tiga kepala keluarga (KK) dengan 12 penghuni.
Adapun rumah kedua dihuni lima orang, terdiri seorang ibu hamil, dua anak, satu menantu, dan satu baduta. Rumah tersebut tidak memiliki jamban.
“Ini bantuannya dari Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Orang tua asuh kita biasanya dari korporasi atau perbankan. Nah, ini yang sekarang kita ada dari Lazismu. Kerja sama semua stakeholders terkait agar bisa cepat, tidak harus menunggu seperti pemerintah yang harus melalui tahapan perencanaan,” ungkap Wihaji usai menyerahkan bantuan.
Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian Lazismu Ardi Luthfi Kautsar menjelaskan, Lazismu akan memberikan bantuan bedah rumah dengan nilai 50 juta rupiah per rumah.
Bantuan tersebut akan direalisasikan dalam bentuk bantuan dan pengerjaan bangunan.
“Kami akan langsung memberikan dana bantuan, termasuk tenaga untuk rehabilitasi. Penerima akan langsung menerima jadi,” pungkasnya. ***