Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturedRagam

Puluhan Band Cadas Semarakkan Doomsday Open Air 2025

1
×

Puluhan Band Cadas Semarakkan Doomsday Open Air 2025

Sebarkan artikel ini
Selain Buergerkill, Festival Musik Cadas Doodmsday 2025 dimeriahkan oleh The Sigit, Komunal dan group band lainnya. Mal
Example 468x60

BANDUNG, MEKESAT – Puluhan band cadas libtas generasi dan genre, kembali semarakkan DOOMSDAY OPEN AIR 2025 yang akan beroangsung di Pusdikku Geger Kalong Kota Bandung 2 November mendatang.

Melalui semangat “REBIRTH FROM RUIN,” simbol kebangkitan, kekuatan musik untuk terus bertahan dari kehancuran, festival musik ini memperluas cakupan dengan menghadirkan genre mass dan popular yang tengah digemari anak muda.

Example 300x600

“Namun tetap setia pada akar dan semangat keras yang menjadi ciri khas Doomsday sejak awal,” ucap Angga, selaku EO usai pressconf di Hallway Space Bandung, Kamis 23 Oktober 2025.

Penonton akan disuguhkan penampilan lintas generasi dan genre dari deretan band terbaik tanah air.

“Doomsday menghadirkan gabungan energi ekstrem, rock klasik, modern alternative, hingga warna musik yang lebih terbuka dan progresif,” papar Angga.

Sederet musisi dan group band diantaranya, BESIDE (Against Ourselves Set dan Eleven Heroes set), BURGERKILL, 510, JASAD, KOMUNAL, THE SIGIT x DENISA, ALONE AT LAST, KALE, SUNBATH, REREGEAN, THE PAPS, MCPR, dan DONGKER serta sederet kejutan lainnya.

Festival tahunan ini menampilkan tiga set panggung dengan karakter dan
pengalaman berbeda:

● Apocalypse x Destruction Stage — pusat energi utama dan pertunjukan besar berintensitas tinggi,
● Madness Stage — menampilkan variasi genre dari metal, rock, hingga alternatif,
● Intimate Stage — ruang khusus bagi penonton untuk menikmati performa dengan kedekatan dan atmosfer personal bersama musisi idolanya.

“Dengan dukungan produksi panggung yang megah, tata cahaya modern, dan visual artistik, Doomsday Open Air 2025 menjanjikan pengalaman festival yang lebih bermakna,” pungkas Angga.

“Melalui DOOMSDAY OPEN AIR beragam wajah musik Indonesia bersatu tanpa batas dalam semangat: musik yang terus hidup,” pungkasnya. ***

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *