SUBANG, MELESAT – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat Siska Gerfianti mendorong kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di Kabupaten Subang menjadi mandiri atau berkelanjutan.
“Kami mendapatkan laporan, Kabupaten Subang 253 desa sudah memiliki kampung KB. Selamat, semoga seluruhnya bisa masuk klasifikasi mandiri atau berkelanjutan. Sampai saat ini baru 35 desa yang mandiri dan 86 berkelanjutan atau kurang dari 50 persen. Sisanya baru tahap dasar dan berkembang,” ujar Siska saat memberikan arahan pembinaan kampung KB di Aula Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu pekan lalu.
Per 26 April 2025 seluruh desa dan kelurahan di Jawa Barat memiliki kampung KB. Dari 5.957 kampung KB di desa dan kelurahan, 2.787 atau 47 persen di antaranya berstatus dasar. Berikutnya, 1.250 atau 21 persen berstaus berkembang, 481 atau 9 persen bersatus mandiri, dan sisanya 1.439 atau 24 persen berstatus berkelanjutan.
“Poin 6 surat edaran disampaikan amanat bagi para bupati dan wali kota untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kampung KB hingga mencapai klasifikasi mandiri dan atau berkelanjutan. Pak Gubernur juga meminta para kepala daerah untuk melakukan berbagai upaya guna pencapaian sasaran program kampung KB,” tambahnya.
Siska menjelaskan, kampung KB merupakan salah satu langkah strategis untuk mewujudkan keluarga Jawa Barat yang lebih baik.
“Dalam pelaksanaannya, para pengelola kampung KB harus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk lembaga kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK dan Tim Pembina Posyandu,” pungkasnya.
Hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Subang Ega Anjani dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang Yayat Sudrajat. ***
