INSTALASI OVO : Sukiwan, Chief Business Officer Superbank, Nessie Judge, Content Creator, dan Eddie Martono, Chief Operating Officer OVO tengah mengunjungi instalasi OVO Nabung by Superbank di Mall Gandaria City Jakarta yang akan berlangsung dari tanggal 7–11 Mei 2025. Melalui pameran ini, pengunjung dapat berkenalan dan merasakan langsung pengalaman menggunakan OVO Nabung by Superbank, sebuah inovasi rekening e-wallet (rek-wallet) hasil kolaborasi antara OVO dan Superbank yang #GakAdaRuginya dengan berbagai manfaat menguntungkan, termasuk bunga tinggi sebesar 5% per tahun
BANDUNG, MELESAT – Berniat membuka tabungan? Eit, tunggu dulu, simak ulasan berikut ini, karena OVO (PT Visionet Internasional), bekerjasama dengan Superbank (PT Super Bank Indonesia), didukung oleh Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank, meluncurkan OVO Nabung (OVO Nabung by Superbank).
Hadir dengan konsep ‘rek-wallet’ (rekeninge-wallet) yang menggabungkan kenyamanan e-wallet dengan manfaat tabungan digital, semuanya langsung di aplikasi OVO.
Eddie Martono, Chief Operating Oficer OVO, mengungkapkan, peluncuran ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi keuangan digital yang relevan untuk masyarakat.
“Melalui sinergi inovasi dengan Superbank, OVO Nabung menghadirkan pengalaman menabung yang lebih baik melalui rek wallet e-wallet yang terintegrasi dengan bank dengan layanan digital. Pengguna OVO Nabung dapat menikmati berbagai keuntungan, termasuk bunga hingga 5% per tahun, yang saat ini menjadi yang tertinggi di antara produk rek-wallet lainnya,” ucap Eddie.
Senada, Sukiwan, Chief Business Oficer Superbank, menjelaskan, kolaborasi Superbank dengan OVO merupakan bagian dari strategi ekosistem Superbank yang dibangun sejak pertama hadir di aplikasi Grab pada Juni 2024.
“Dalam waktu kurang dari satu tahun, kami telah dipercaya oleh lebih dari 3 juta nasabah sebuah capaian yang mencerminkan tingginyakepercayaan masyarakat terhadap solusi keuangan yang mudah, aman, dan relevan,” tuturnya.
Pihaknya berharap, dengan OVO Nabung, bisa menjaukau lebih banyak masyarakat.
“Kami memperluas jangkauan dan memperkenalkan cara baru untuk menabung secara fleksibel langsung dari aplikasi yang sudah digunakan jutaan orang. Inilah bentuk nyata,” sambungnya.
Riset Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat 54% Gen Z dan Milenial gunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet.
“Hal ini mencerminkan adanya pergeseran dalam perilaku finansial, khususnya di kalangan generasi muda, dari sistem keuangan konvensional menuju solusi digital yang lebih praktis,” tambahnya.
Sementara riset JakPat pada paruh kedua 2024 menunjukkan, 94% Gen Z di Indonesia menggunakan e-wallet, baik untuk transaksi ofline maupun online.
Yanti Pusparini, Direktur Eksekutif, ASPI, mengatakan, didominasi Gen Z, fitur-fitur yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses akan menjadi tuntutan bagi Penyedia Jasa Pembayaran.
“Diharapkan produk ini akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, dimanaproduk yang diluncurkan dapat mendorong lebih banyak pengguna uang elektronik unregistereduntuk beralih ke registered sehingga proses Know Your Customer juga akan lebih baik,” pungkasnya. ***