DISAAAT yang lain sibuk berkumpul dengan keluarga merayakan lebaran, disisi lain seorang petugas ini sibuk “menyelamatkan” nyawa orang lain.
Ya, dia bernama Achmad Harisman Trisopiana, petugas Penjaga Palang Lintas (PJL) KAI di Braga, Kota Bandung.
Dia merupakan “pahlawan” yang memastikan keselamatan di setiap perlintasan kereta api.
Sejak 2014, ia setia menjalankan tugasnya, terutama di momen Lebaran yang penuh tantangan.
Lebaran menjadi momen krusial bagi petugas PJL. Jadwal perjalanan kereta api semakin padat.
“Kami harus benar-benar siaga, karena kereta bisa datang kapan saja. Dan keselamatan pengguna jalan ada di tangan kami,” beber Achmad Kamis 3 Maret 2025.
Sayangnya tak semua pengguna jalan menghargai tugasnya. Bahkan tak sedikit pengendara yang egois menerobos pintu perlintasan tanpa memikirkan keselamatan diri.
“Kadang sudah diberi peringatan, tapi masih ada yang nekat menerobos bahkan mengangkat palang pintu,” sesalnya.
Akibatnya, terjadi perselisihan antara pengendara dengan PJL, hingga terjadi kontak fisik.
Sikap seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas PJL yang hanya ingin memastikan semua selamat.
Saat orang-orang merayakan Lebaran, Achmad dan rekan-rekannya justru semakin sibuk. Meski begitu, ia tetap bersyukur.
“Alhamdulillah, selama saya bertugas, semuanya berjalan aman dan lancar,” tuturnya.
Baginya, tugas ini adalah bentuk pengabdian.
“Saya hanya ingin semua selamat. Itu saja sudah cukup,” katanya tulus.
Sebagai seseorang yang melihat langsung betapa bahayanya perlintasan jika tidak dipatuhi, Achmad berpesan kepada para pemudik untuk selalu mengutamakan keselamatan.
“Hati-hati di jalan, jangan menerobos palang pintu, dan ingatlah bahwa keluarga menunggu di rumah,” pesannya.
Achmad Harisman Trisopiana mungkin bukan pahlawan dalam cerita besar sejarah, tapi bagi setiap nyawa yang selamat di perlintasan kereta, ia adalah pahlawan yang sesungguhnya. ***