Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturedNews

Cerita Tukang Sapu Kota Bandung Saat Momen Lebaran

1
×

Cerita Tukang Sapu Kota Bandung Saat Momen Lebaran

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SEDIH dan Bahagia bercampur menjadi satu. Sedih karena momen lebaran tidak bisa berkumpul bersama keluarga, sedangkan bahagia melihat kota Bandung yang disapunya bersih saat malam takbiran.

“Ada haru, ada sedih. Malam takbiran, orang kumpul keluarga, saya di jalan. Tapi alhamdulillah, ada teman-teman yang sama-sama di sini, jadi tetap ada kebersamaan,” kata Nurlelasari, salah seorang petugas kebersihan DLH Kota Bandung.

Example 300x600

Wanita paruh baya ini, merasa bangga jika hasil kerja bersama rekan-rekan lainnya itu membuat wajah kota Bandung makin cantik.

“Kalau lagi rontok daunnya banyak, bisa sampai lima jam nyapu,” ucap perempuan asal Cibeunying ini.

Tanpa banyak bicara, ia langsung mengayunkan sapunya, membersihkan dedaunan kering dan sampah yang berserakan di trotoar.

Sama halnya dengan Haji Sapar, petugas kebersihan dari tim Taktiss, juga berbagi cerita serupa. Empat tahun ia menyapu jalanan, mengawal kebersihan kota dengan sepenuh hati.

“Kadang suka ada yang buang sampah sembarangan, saya tegur. Tapi ada yang dengerin, ada juga yang cuek. Kalau ada yang menghargai kerja kami, rasanya senang. Setidaknya, ada yang sadar betapa pentingnya kebersihan,” ungkapnya.

Di balik pekerjaannya, Haji Sapar juga harus melewati momen-momen sulit. Setiap malam takbiran, dia tetap berada di jalanan, membersihkan sisa-sisa perayaan.

“Malam takbiran kerja, pagi Lebaran juga masih kerja. Pulang sebentar, lalu lanjut piket lagi,” ceritanya.

Sementara Adi, petugas kebersihan dari Dago, juga punya cerita sendiri. Dari GOR Citra hingga Widyatama, setiap sudut jalannya ia jaga dengan penuh dedikasi.

“Setiap hari harus siap dengan sapu dan pengki, membersihkan area yang sudah ditentukan. Kalau lagi musim kemarau dan banyak daun rontok, pekerjaan jadi lebih berat,” jelasnya.

Meski begitu, ia tetap menjalaninya dengan penuh semangat.

“Sukanya, bisa bikin Bandung bersih. Dukanya, pas hari H Lebaran orang kumpul sama keluarga, saya tetap kerja. Tapi, ini tugas mulia,” katanya bangga.

Ia ingat pernah mendapat apresiasi dari warga yang lewat dan memberikan sekadar ucapan terima kasih atau makanan ringan.

“Hal kecil seperti itu saja sudah bikin hati hangat,” tambahnya.

Ketiganya sepakat, menjaga kebersihan kota bukan hanya tugas petugas kebersihan, tapi tanggung jawab bersama.

“Wargi Bandung, mari kita jaga kota kita. Jangan buang sampah sembarangan, hargai usaha kami,” pesannya. ***

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *