Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturedKesehatan

Jamban dan Air Bersih Penyebab Keluarga Berpotensi Stunting

10
×

Jamban dan Air Bersih Penyebab Keluarga Berpotensi Stunting

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BANDUNG, MELESAT – Jamban alias kakus serta tidak tersedianya air bersih, manjadi salah satu faktor tingginya stunting di Jawa-Barat. Karena itu, Kemendukbangga/BKKBN terus berupaya mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat agar dapat terus hidup sehat.

“Hasil pendataan kami menunjukkan saat ini terdapat 1.665.674 keluarga berisiko stunting di Jawa Barat,” beber Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi saat buka puasa bersama insan media yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) di Bandung Selasa, 18 Maret 2025.

Example 300x600

Tak hanya itu, BKKBN Jabar menargetkan Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) sedikitnya 207 ribu anak di Jawa Barat.

“Target tersebut diharapkan bisa tercapai melalui kolaborasi multipihak termasuk kader pos pelayanan terpadu (Posyandu), influencer parenting, psikolog anak, dokter spesialis anak, lembaga swadaya masyarakat, dan pemerintah daerah,” tambahnya.

Dia melanjutkan, angka 1.665.674 keluarga berisiko stunting (KRS) merupakan hasil pendataan terhadap 13.826.198 keluarga di Jawa Barat.

“Dari 1.665.674 KRS di Jawa Barat, 903.445 keluarga di antaranya tidak memiliki jamban keluarga secara layak. Ada juga 191.518 keluarga tidak punya sumber air minum layak. Dua komponen tadi turut menjadi penentu sebuah keluarga masuk kategori KRS atau tidak,” tegasnya.

Strategi utama BKKBN menurunkan prevalensi stunting adalah optimalisasi pencegahan, dimulai skrining calon ibu agar bayi yang dilahirkan tidak stunting. Lalu intervensi kepada ibu hamil dan ibu menyusui hingga anak berusia dua tahun atau 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

“Kalau kita mengejar anak yang stunting menjadi tidak stunting, keberhasilannya hanya 20 persen. Namun, dengan mencegah lahirnya bayi stunting baru, keberhasilannya lebih dari 80 persen,” pungkas Dadi.

Hadir Ketua Komisi Informasi Jawa Barat Husni Farhani Mubarok dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat Eva Fandora. ***

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *