BANDUNG, MELESAT – Meski mendapat penolakan dan protes dari orang tua siswa (ortusis), pihak sekolah seperti memaksa agar anaknya ikut study tour ke Pulau Bali. Tak pelak, DPRD Kota Bandung pun ikut bersuara.
“Ngga boleh maksa, soal study tour itu gak wajib itu,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung Andri Gunawan Jumat 24 Januari 2025.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, study tour ini sifatnya “tidak wajib”.
“Saya keberatan apalagi jika dengan adanya pernyataan yang tidak ikut tidak mendapatkan nilai tambahan,” geramnya.
Menurutnya, dalam mempelajari keragaman budaya, mensyukuri kekayaan kebudayaan Indonesia. Tidak lantas harus “sekonyong konyong” ekspresinya harus study tour ke Bali. Ataupun jika siswa tidak bisa ikut karena keterbatasan biaya hal itu bisa diganti dengan karya tulis atau sejenisnya.
“Presiden, dan Gubernur tepilih saja sudah memberikan contoh bagaimana negara harus dikelola dengan prinsip efisiensi dan harus menyayangi rakyat kecil. Kalo sampe ada rakyat kecil yang tersakiti, dapat diskriminasi karena tidak ikut lalu tidak dapat tambahan nilai. Sekolah dan Dinas akan kami evaluasi,” paparnya.
Yang punya uang silahkan ikut, yang tidak diganti saja dengan karya tulis atau tugas-tugas lain yang pada prinsipnya memahami kekayaan budaya Bangsa Indonesia.
“Tapi jangan ada pemaksaan, apalagi diskriminasi,” pungkasnya.
Seperti dilansir dobrak.com, rencana study tour SMP Negeri atau SMPN 2 Bandung mendapat penolakan dari ortusis, namun panitia terus merayu agar mengikutsertakan anaknya ke beberapa obyek wisata di Pulau Dewata. ***