BANDUNG, MELESAT – Tak sedikit masyarakat terbuai dengan iming-iming yang ditawarkan pinjaman Online (Pinjol). Selain melihat seberapa mendesak penggunaan uang, ada baiknya kamu ukur kembali kemampuan mengembalikan pinjaman tersebut.
Pasalnya, banyak kalangan yang menggunakan pinjol tidak didasari atas kebutuhan. Selain itu, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman tersebut.
“Kalau nggak penting banget, mending nggak usah. Iya, mending nggak usah. Kalau penting banget, usahakan yang kita punya kewajiban. Kita ngagunin apa berarti kita bertanggung jawab untuk ngembalikan agunan,”papar Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku, Pelaku Usaha dan Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Iman Kadarusman Nuhraga saat menjadi pembicara di Safari Jurnalistik dan Penguatan Literasi Keuangan di Gedung Rektorat Lantai 8, Univesitas Pasundan Bandung, kemarin.
Dia menyoroti generasi muda saat ini cenderung mengedepankan gaya hidup, dan terpengaruh oleh lingkungan. Kemudian mereka memanfaatkan pinjol untuk memenuhi gaya hidup tersebut.
“Saat ini pinjaman online sangat mudah diakses oleh masyarakat termasuk mahasiswa. Namun, ketika hendak menggunakan pinjol karena kebutuhan haruslah dibarengi dengan kemampuan untuk mengembalikan,” tuturnya.
Senada, Satgas Anti Rentenir Saji Sonjaya mengatakan, pihaknya menerima ribuan aduan tentang mahasiswa yang menggunakan pinjol. Termasuk mereka yang terjerat pinjol ilegal.
“Satu tahun pengaduan mencapai 2.000,” kata Saji Sonjaya.
Karena itu dia mengingatkan agar segera melapor ke pihaknya jika tidak bisa membayar.
“Tapi yang paling penting, kalau kita tidak betul butuh uang jangan pernah coba coba pinjol, apalagi ilegal karena akan ketagihan,” ucapnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Dr. H. Juanim,S.E.,M.Si mengapresiasi kegiatan penguatan literasi yang diperuntukan bagi kalangan generasi muda yakni kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Saya berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus digencarkan. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah menginisiasi kegiatan ini dan juga para pendukung kegiatan baik dari OJK, Satgas Antirentenir Kota Bandung dan juga bank bjb,” pungkasnya.
Kegiatan bertajuk “Penguatan Literasi Menuju Generasi Mandiri”, diinisiasi oleh UNPAS dan didukung inilahkoran dan republika, diikuti sedikitnya 300 pelajar dan mahasiswa. ***