BANDUNG, MELESAT – Musim penghujan di wilayah Jawa-Barat, membuat sebagian kabupaten kota dilanda banjir. Seperti hal nya yang terjadi di beberapa ruas Kota Bandung, karena drainese mampet, akibat curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan banjir.
“Iya, apalagi di sekitar jalan Laswi setelah rel ka arah ke jalan Riau, itu lumayan airnya, hampir selutut kaki dewasa,” kata Cuya, salah seorang warga yang melintas Kamis lalu 28 November 2024.
Tak hanya itu, di kawasan Sapan sendiri, langganan banjir juga cukup parah.
Untuk mengantisipasi bencana tersebut, Pemkot Bandung mengajak masyarakat mengelola sampah.
“Banjir ini bukan semata karena curah hujan, tetapi juga akibat perilaku kita dalam membuang sampah. Kami terus berupaya menangani permasalahan sampah ini, dan mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah,” jelas Sekda Kota Bandung Dharmawan usai Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dan Kesiapsiagaan Bencana Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Gedung Pakuan, Jumat 29 November 2024.
Langkah selanjutnya, Kota Bandung tengah mempersiapkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Saat ini, pembentukan BPBD Kota Bandung sedang diproses di Pansus. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari upaya kita menghadapi bencana,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi saat ini, khususnya mengenai penanggulangan banjir, Pemerintah Kota Bandung telah melaksanakan kegiatan Mapag Hujan.
Selain itu, dinas teknis seperti Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga telah menyiapkan pompa-pompa air untuk mengatasi intensitas hujan yang tinggi.
“Kami sudah mempersiapkan semua pompa air agar hujan dengan intensitas tinggi bisa diatasi. Namun, tentu saja perlu dukungan dari semua pihak, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan,” jelas Dharmawan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB Jawa Barat, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan, Provinsi Jawa Barat menjadi perhatian utama karena tingginya risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
Setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat telah mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp200 juta serta perlengkapan pendukung. ***
foto : terasjabar